Rabu, 23 Februari 2022


Mengenal Mekanisme Evolusi




evolusi, mekanisme evolusi

Makhluk hidup yang ada di bumi ini akan mengalami perubahan secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama. Hal ini dikenal sebagai evolusi. Evolusi dalam kajian biologi merupakan perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Lalu, bagaimana mekanisme evolusi ini terjadi?

Mekanisme evolusi adalah perubahan sedikit demi sedikit dari makhluk hidup yang sederhana ke makhluk yang lebih kompleks. Mekanisme evolusi dapat dijelaskan melalui 3 proses antara lain spesiasi, hukum Hardy-Weinberg, dan pola-pola evolusi.

Spesiasi

Spesiasi merupakan proses pembentukan spesies baru. Menurut Ernst Mayr, individu dikatakan satu spesies apabila mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertile (subur). Spesiasi terjadi melalui dua proses, yaitu anagenesis dan kladogenesis.

Anagenesis merupakan pembentukan spesies baru dari akumulasi perubahan yang dapat diwariskan dalam suatu populasi, sedangkan kladogenesis merupakan proses pembentukan spesies baru dari suatu populasi yang memisah dari spesies tua. Ada beberapa mekanisme yang bertanggung jawab dalam spesiasi antara lain :

  • Isolasi Geografi

Ini merupakan terpisahnya suatu populasi akibat adanya alam atau geografi sebagai penghalang (barrier). Isolasi geografi menyebabkan terhalangnya aliran gen sehingga mengarah pada terbentuknya spesies baru. Adapun proses spesiasi ditinjau dari geografis dibedakan menjadi:

  1. Spesiasi Alopatrik, yaitu proses pembentukan spesies baru yang terjadi pada spesies yang berkerabat dekat namun terpisah oleh penghalang geografis.
  2. Spesiasi Simpatrik, yaitu proses pembentukan spesies baru dari spesies yang berkerabat dekat pada area geografis yang sama. Spesiasi terjadi karena perubahan faktor genetik dan perkawinan tidak acak.
  • Isolasi Reproduksi

Ini berkaitan erat dengan kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan dan mewariskan gen dari generasi satu ke generasi selanjutnya. Isolasi reproduksi dibedakan menjadi 2 antara lain :

1. si Prakawin

Ini merupakan isolasi yang menghalangi terjadinya perkawinan dari suatu spesies. Isolasi prakawin terdiri atas isolasi habitat, isolasi temporal atau isolasi musim, isolasi tingkah laku, isolasi mekanik, dan isolasi gamet.

Baca juga: Mengenal Pola-pola Evolusi

2. Isolasi Pascakawin

Terdiri dari isolasi perkembanan, ketidakmampuan hidup hybrid, dan Hibrid steril, dimana dua spesies yang berbeda dapat melakukan perkawinan namun menghasilkan keturunan yang steril.

  • Polipoid

Ini merupakan peristiwa yang menyebabkan perubahan pada keseluruhan set kromosom.

Hukum Hardy Weinberg

Hukum Hardy-Weinberg dapat menjelaskan mekanisme evolusi. Melalui hukum ini, kita dapat mengetahui perubahan frekuensi alel. Dimana dengan mempelajari frekuensi alel dalam suatu populasi kita dapat mengidentifikasi populasi yang mengalami evolusi.

Hukum Hardy-Weinberg menyatakan bahwa perubahan frekuensi gen pada suatu populasi tidak akan mengalami perubahan jika kondisi berikut terpenuhi yaitu : ukuran populasi besar, tidak terjadinya mutasi, tidak terjadinya migrasi/ aliran gen, perkawinan terjadi secara acak, dan tidak terjadi seleksi alam.

Secara matematis hukum Hardy-Weinberg dinyatakan dengan persamaan berikut ini :

P+ 2pq + q2 = 1

P + q = 1

Keterangan :

p : frekuensi alel dominan          q : frekuensi alel resesif

Pola-pola Evolusi

Mekanisme evolusi terjadi mengikuti pola-pola tertentu antara lain :

  • Evolusi Divergen, terjadi ketika suatu spesies yang berbeda berkembang dari nenek moyang yang sama.
  • Evolusi Konvergen, terjadi ketia dua spesies yang berkerabat jauh memiliki sifat atau karakteristik yang mirip. Hal itu terjadi karena spesies tersebut hidup dalam habitat yang sama sehingga dituntut untuk beradaptasi pada lingkungan yang sama.
  • Radiasi Adaptif, terjadi ketika sejumlah anggota populasi tunggal mengalami evolusi divergen secara bersama-sama. Radiasi adaptif merupakan kecenderungan suatu populasi untuk mengalami evolusi dan mengalami perubahan bentuk tubuh sebagai respons adaprif terhadap perubahan kondisi lingkungan yang berbeda.
  • Koevolusi, terjadi ketika 2 spesies sama-sama melakukan evolusi dan saling mempengaruhi satu sama lain. biasanya koevolusi terjadi pada dua spesies yang memiliki interkasi dekat secara ekologi.
    
whatsapp
 
line

Selasa, 21 September 2021

Rabu, 08 September 2021

 

Materi Sistem Gerak pada Manusia (Rangka, Tulang, Otot dan Persendian)

Sistem Gerak pada Manusia – Di dalam melakukan aktifitas sehari-hari pastinya kita melakukan banyak gerakan. Kemampuan yang dimiliki oleh manusia untuk bergerak tentunya dikarenakan adanya organ-organ yang mendukung tubuh manusia untuk melakukannya. di dalam biologi, kerjasama organ-organ tersebut dikenal dengan sistem gerak. sistem gerak meliputi tulang/rangka, otot, serta sendi-sendi. Khusus untuk materi kali ini Gudang Biologi akan mengupas tuntas mengenai sistem gerak pada manusia, yuk mari langsung saja kita amati bersama penjelasannya berikut ini:
Sistem Gerak pada Manusia

Tulang/rangka

Tulang memiliki fungsi utama sebagai alat gerak pasif. artinya tulang hanya bisa bekerja/bergerak apabila ada bantuan dari otot.
Tulang atau rangka pada manusia tergolong ke dalam alat gerak pasif dikarenakan tulang hanya akan bisa bergerak apabila ada aktifitas yang terjadi pada otot. tulang sendiri terbentuk oleh kandungan kalsium yang berbentuk garam yang merekat erat dengan bantuan kalogen. di dalam masa perkembangannya, bentuk tulang dapat berubah atau mengalami kelainan apabila ada gangguan yang dibawa sejak lahir seperti adanya infeksi penyakit, faktor nutrisi dan gizi, ataupun posisi tubuh yang salah. tulang yang satu dengan yang lain biasanya terhubung oleh sendi-sendi. Materi mengenai persendian akan kita bahas setelah pembahasan mengenai tulang berikut ini:

Fungsi Rangka pada Manusia

Kerangka pada tubuh manusia memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:
  • Penegak tubuh
  • Pembentuk tubuh
  • Tempat Melekatnya otot
  • Tempat terjadinya proses pembentukan sel darah merah
  • Alat gerak pasif
Kerangka pada manusia dapat dibagi ke dalam 3 kelompok yaitu: Bagian tengkorak, Bagian badan, serta Bagian anggota gerak.

Bagian Tengkorak

Bagian tengkorak pada sistem gerak manusia tersusun atas tulang-tulang pipih yang menjadi tempat terjadinya proses pembentukan sel-sel darah merah dan putih. Bagian tengkorak pada manusia terdiri dari:
Sistem Gerak pada Manusia
Source: Google Images
Masing-masing tulang tersebut berjumlah 2 buah kecuali tulang lidah, tulang tengkorak, dan tulang dahi (1 buah)

Bagian Badan

Bagian rangka badan pada manusia dipisahkan ke dalam 5 kelompok yaitu Ruas-ruas tulang belakang, Tulang rusuk,  Tulang dada,   Gelang bahu, dan Gelang panggul seperti dapat dilihat di dalam gambar berikut ini:
Sistem Gerak pada Manusia
Source: Google Images

Bagian Anggota gerak

Bagian ini juga terbagi lagi ke dalam 2 bagian yaitu anggota gerak atas dan bawah:

Anggota gerak atas

Anggota gerak ini terdapat pada tangan kanan dan tangan kiri, terdiri dari:
Sistem Gerak pada Manusia
Source: Google Images

Anggota Gerak Bawah

Untuk anggota gerak bawah tentunya merupakan rangka penyusun kaki kanan dan kiri yang terdiri dari:
Sistem Gerak pada Manusia
Source: Google Images

Jenis-jenis Tulang

Brdasarkan kepada jenisnya, tulang yang terdapat di dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

Tulang Rawan

Tulang rawan merupakan tulang yang disusun oleh sel-sel tulang rawan. Tulang ini bersifat lentur karena terdapat ruang pada aantar sel tulang rawan. Tulang ini mengandung zat kapur dan zat perekat. Diantara contoh tulang rawan adalah ujung tulang rusuk, hidung, telinga, trakea, laring, bronkus, dan di antara ruas-ruas tulang belakang.

Tulang Keras

Seperti namanya, tulang keras memiliki tekstur yang lebih padat dan bersifat keras daripada tulang rawan. Jenis tulang ini disusun oleh osteoblas (sel pembentuk tulang). Terdapat banyak zat kapur diantara sel tulang keras dengan sedikit zat perekat. itulah yang membuat jenis tulang ini menjadi keras. Di dalam tulang keras kita dapat menjumpai saluran havers. di dalam saluran havers ini terdapat pembuluh-pembuluh darah. Diantara contoh tulang keras adalah: tulang kering, tulang lengan, dan tulang selangka.

Bentuk Tulang

Tulang dibedakan menjadi 3 macam jika didasarkan kepada bentuknya, yaitu:

Tulang Pipa

Bentuk tulang ini panjang dan bulat dengan rongga di tengahnya seperti pipa. contoh tulang pipa adalah tulang jari tangan, tulang paha, dan tulang lengan atas.

Tulang Pipih

Bentuk tulang ini gepeng atau pipih. contohnya adalah tulang dada, tulang belikat,dan tulang rusuk.

Tulang Pendek

Tulang yang berbentuk bulat dan pendek. contohnya adalah: ruas-ruas tulang belakang, tulang pergelangan kaki, dan tulang pergelangan tangan. Tulang pipih memiliki fungsi sebagai tempat terjadinya proses pembentukan sel darah merah dan putih.

 MATERI GENETIK KLS XII MIPA ( KAMIS, 9 SEPT 2021 ) 

Materi genetik adalah unit pewarisan sifat bagi makhluk hidup.

Makhluk hidup tidak ada yang identik bukan? Hal ini diakibatkan karena makhluk hidup mempunyai materi genetik yang berbeda-beda.

Materi genetik berada pada seluruh tubuh, pada setiap sel, setiap sel mengandung kromosom yang terdiri dari uraian gen.

Gen adalah unit pewarisan sifat bagi organisme makhluk hidup.

Gen mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai informasi genetik yang dibawa oleh setiap individu ke keturunannya dan sebagai pengatur metabolisme untuk perkembangan setiap mahkluk hidup.  

Dalam gen inilah terdapat materi genetik yaitu DNA dan RNA.

Berikut penjelasan mengenai pengertian DNA dan RNA secara terperinci.

Pengertian DNA

DNA merupakan asam nukleat yang menyusun gen di dalam inti sel. Selain itu DNA juga terdapat dalam mitrokondria, kloroplas, sentrol, plastid dan sitoplasma. DNA merupakan materi genetik yang membawa informasi biologis dari setiap makhluk hidup dan beberapa virus. DNA dibawa oleh setiap individu ke keturunannya.

Struktur DNA

Struktur materi genetik DNA

Struktur DNA terdiri dari suatu molekul besar kompleks dengan dua pita panjang saling berpilin membentuk heliks ganda. Setiap DNA terbentuk dari ratusan hingga ribuan polimer nukleotida. Setiap nukleotida terdiri dari:

  • Gula pentosa deoksiribosa atau 2-deoksiribosa (H−(C=O)−(CH2)−(CHOH)3−H)
D-deoxyribose chain-3D-balls.png
D-Deoxyribose.png
  • Gugus fosfat atau Ostorifosfat (PO43-)
Stereo skeletal formula of phosphate
  • Basa nitrogen atau nukleobasa

Ikatan Kimia pada Rantai DNA

Seperti namanya, DNA tersusun atas beberapa ikatan rantai kimia. Ikatan kimia ini menyambungkan antara gugus fosfat, basa, dan gula dalam susunan DNA.

  • Ikatan fosfodiester, yaitu ikatan kimia antara gugus fosfat dari satu nukelotida dan gula dari nukleotida berikutnya.
  • Ikatan hidrogen, yaitu ikatan kimia antarpasangan basa nitrogen.
  • Ikatan antara gula deoksiribosa dan basa nitrogen:
    • Deoksiadenosin monofosfat (dAMP): antara gula deoksiribosa dan basa adenin.
    • Deoksiguanin monofosfat (dGMP): antara gula deoksiribosa dan basa guanin.
    • Deoksisistidin monofosfat (dCMP): antara gula deoksiribosa dan basa sitosin.
    • Deoksitimidin monofosfat (dTMP): antara gula deoksiribosa dan basa timin.

Fungsi DNA

DNA sebagai materi genetik memiliki beberapa fungsi pada tubuh makhluk hidup, diantarana yaitu:

  • Membawa informasi genetik.
  • Memiliki peran dalam pewarisan sifat.
  • Mengekspresikan informasi genetik.
  • Menyintesis molekul kimia lain.
  • Menduplikasikan diri atau bereplikasi.

Sifat DNA

Berikut beberapa karakteristik dari DNA yang terdapat dalam makhluk hidup:

  • Jumlah DNA konstan pada setiap jenis sel dan spesies.
  • Kandungan DNA dalam sel bergantung sifat ploidi atau jumlah kromosom.
  • Bentuk DNA pada inti sel eukariotik seperti benang yang tidak bercabang.
  • Bentuk DNA pada inti sel prokariotik, plastid, dan mitokondria berbentuk sirkuler.

Replikasi DNA

Replikasi atau proses menduplikasikan diri ini terjadi saat interfasi sebelum sel membelah dengan tujuan agar sel anakan hasil pembelahan mengandung DNA yang identik dengan DNA sel induk. Jika terdapat kesalahan pada proses ini, sifat pada sel-sel anakan akan mengalami perubahan.

Kemungkinan replikasi DNA melalui tiga model, diantarannya:

  • Semikonservatif. Rantai ganda DNA lama berpisah kemudian rantai baru disintesis pada masing-masing rantai DNA lama.
  • Konservatif. Rantai ganda DNA lama tidak berubah. Berfungsi sebagai cetakan buat DNA baru.
  • Dispersif. Beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan sebagai cetakan DNA baru. Sehingga DNA lama dan baru tersebar.

Dari ketiga model tersebut model semikonservatif merupakan model yang
paling tepat untuk proses replikasi DNA. Replikasi semikonservatif ini berlaku bagai organisme prokariotik maupun eukariotik. Bentuk replikasi DNA dapat dipahami melalui gambar berikut:

Pengertian RNA

RNA adalah makromolekul polinukleotida berupa rantai tunggal atau ganda yang tidak berpilin seperti halnya DNA. RNA banyak terdapat pada ribosom atau sitoplasma dan keberadaannya tidak tetap karena mudah terurai dan harus dibentuk kembali.

Struktur RNA

struktur materi genetik RNA

Berbeda dengan DNA, RNA merupakan rantai tunggal polinukleotida. Tiap
ribonukleotida terdiri dari 3 gugus molekul, yaitu gula 5 karbon (ribosa), gugus fosfat, membentuk punggung RNA bersama ribosa, basa nitrogen, yang terdiri dari basa purin yang sama dengan DNA sedangkan pirimidin berbeda, yaitu sitosin dan urasil, dan gugus fosfat.

Fungsi RNA

RNA berperan dalam proses sintesis protein di dalam sel. Akan tetapi, pada beberapa jenis virus, RNA berperan seperti DNA untuk membawa informasi genetik.

 Materi Biologi Kls X MIPA , Kamis 9 Sept 2021

BAKTERI

Bakteri merupakan organisme yang memiliki sel tunggal, tidak memiliki membran inti sel (bersifat prokariotik), serta memiliki ukuran mikroskopik (untuk melihatnya, kamu perlu menggunakan mikroskop). Struktur sel bakteri termasuk sederhana jika dibanding dengan makhluk hidup lainnya. Bakteri tidak memiliki inti sel (nukleus), kerangka sel, dan organel lainnya contohnya mitokondria dan kloroplas.

 

Infografik_-_Biologi_Kelas_10_-_Pengelompokan_Bakteri-01

 

Dari peta konsep di atas, sekarang kita bahas satu-satu yuk!

BENTUK

a.) Basil (bacillus)berbentuk batang atau silinder dengan variasi monobasil (hanya satu), diplobacillus (bergandengan dua-dua) dan streptobacillus (bergandengan berbentuk rantai). Meski begitu, ada juga yang berbentuk agak bundar sehingga disebut coccobacillus. Contoh bakterinya adalah Bacillus anthracis.

 

b.) Kokus (coccus)berbentuk bulat seperti bola. Variasinya adalah micrococcus (tunggal), diplococcus (bergandengan dua-dua), tetracoccus (bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar), sarcina (bergerombol membentuk kubus), staphylococcus (bergerombol), dan streptococcus (bergandengan membentuk rantai). Salah satu contoh bakterinya adalah Staphylococcus aureus.

 

c.) Spiral (sprillum): bakteri yang berbentuk lengkung dan nampak seperti spiral. Variasi bentuknya ada vibrio (berbentuk koma, jika lengkung kurang dari setengah lingkaran), spiral (jika bentuk lengkung lebih dari setengah lingkaran), dan spirochete (bentuk lengkung membentuk struktur yang fleksibel). Contoh bakterinya adalah Treponema pallidum.

 

Biologi_Kelas_10_-_Pengelompokan_Bakteri_Berdasarkan_Bentuk

 

JUMLAH DAN LETAK FLAGELA

Flagela atau yang sering disebut dengan bulu cambuk adalah bagian dari struktur sel yang berbentuk batang atau spiral dan terletak pada dinding sel dan berfungsi sebagai alat gerak. Untuk jelasnya, kamu bisa lihat gambar di bawah ini:

 

Biologi_Kelas_10_-_Pengelompokan_Bakteri_Berdasarkan_Flagea

Beberapa contoh bakterinya adalah Pseudomonas aeruginosa (monotrik), Aquaspirillum serpens (amfitrik), Pseudomonas fluorescent (lofotrik), Salmonella typhosa (peritrik), dan Escherichia coli (atrik).

KEBUTUHAN TERHADAP OKSIGEN

Berbeda dari makhluk hidup lain yang membutuhkan oksigen, ada beberapa jenis bakteri yang bisa hidup tanpa oksigen. Bakteri jenis ini disebut dengan bakteri anaerob. Meski begitu, tetap ada jenis bakteri yang membutuhkan oksigen untuk hidup atau sering disebut dengan bakteri aerob. Salah satu contoh bakteri aerob adalah bakteri nitrifikasi, yang akan mengubah amonia menjadi nitrat. Sedangkan contoh bakteri anaerob adalah Micrococcus denitrificans yang dapat merombak senyawa menjadi metan.

Baca juga: Biologi Kelas 10 | Mengenal Ciri-Ciri dan Reproduksi Bakteri

KARAKTERISTIK DINDING SEL

Cara mengelompokkan bakteri berdasarkan karakteristik dinding sel dikenalkan oleh Hans Christian Gram pertama kali melalui pewarnaan gramPada pengelompokan ini, bakteri dibedakan menjadi bakteri gram negatif, bakteri gram positif, dan bakteri tidak berdinding sel.

a.) Bakteri gram negatif adalah bakteri yang memiliki lapisan peptidoglikan tipis dan dinding sel mampu menyerap warna merah. Contohnya adalah bakteri bergenus Streptomyces, Streptococcus, Mycrobacterium tuberculosis, dll.

b.) Bakteri gram positif merupakan bakteri yang memiliki lapisan peptidoglikan tebal dan dinding selnya mampu menyerap warna violet. Contohnya adalah bakteri ungu, Enterobacteria, Vibrio, dll.

c.) Sama seperti namanya, bakteri tidak berdinding sel berarti tidak memiliki dinding sel. Salah satu bakteri yang bertipe ini adalah bakteri Micoplasma.

CARA MENDAPATKAN MAKANAN

Kelompok bakteri yang terakhir adalah berdasarkan cara mendapatkan makanan. Agar lebih mudah, kamu dapat melihat kelompok bakteri ini pada gambar di bawah ini:

Infografik-_Biologi_Kelas_10_-_Pengelompokan_Bakteri_Berdasarkan_Cara_Mendapatkan_Makanan

MATERI BIOLOGI KELAS XII( KAMIS 24 FEBRUARI 2022 )  Mengenal Mekanisme Evolusi Makhluk hidup yang ada di bumi ini akan mengalami perubahan s...