Mengenal Mekanisme Evolusi
Makhluk hidup yang ada di bumi ini akan mengalami perubahan secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama. Hal ini dikenal sebagai evolusi. Evolusi dalam kajian biologi merupakan perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Lalu, bagaimana mekanisme evolusi ini terjadi?
Mekanisme evolusi adalah perubahan sedikit demi sedikit dari makhluk hidup yang sederhana ke makhluk yang lebih kompleks. Mekanisme evolusi dapat dijelaskan melalui 3 proses antara lain spesiasi, hukum Hardy-Weinberg, dan pola-pola evolusi.
Spesiasi
Spesiasi merupakan proses pembentukan spesies baru. Menurut Ernst Mayr, individu dikatakan satu spesies apabila mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertile (subur). Spesiasi terjadi melalui dua proses, yaitu anagenesis dan kladogenesis.
Anagenesis merupakan pembentukan spesies baru dari akumulasi perubahan yang dapat diwariskan dalam suatu populasi, sedangkan kladogenesis merupakan proses pembentukan spesies baru dari suatu populasi yang memisah dari spesies tua. Ada beberapa mekanisme yang bertanggung jawab dalam spesiasi antara lain :
- Isolasi Geografi
Ini merupakan terpisahnya suatu populasi akibat adanya alam atau geografi sebagai penghalang (barrier). Isolasi geografi menyebabkan terhalangnya aliran gen sehingga mengarah pada terbentuknya spesies baru. Adapun proses spesiasi ditinjau dari geografis dibedakan menjadi:
- Spesiasi Alopatrik, yaitu proses pembentukan spesies baru yang terjadi pada spesies yang berkerabat dekat namun terpisah oleh penghalang geografis.
- Spesiasi Simpatrik, yaitu proses pembentukan spesies baru dari spesies yang berkerabat dekat pada area geografis yang sama. Spesiasi terjadi karena perubahan faktor genetik dan perkawinan tidak acak.
- Isolasi Reproduksi
Ini berkaitan erat dengan kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan dan mewariskan gen dari generasi satu ke generasi selanjutnya. Isolasi reproduksi dibedakan menjadi 2 antara lain :
1. si Prakawin
Ini merupakan isolasi yang menghalangi terjadinya perkawinan dari suatu spesies. Isolasi prakawin terdiri atas isolasi habitat, isolasi temporal atau isolasi musim, isolasi tingkah laku, isolasi mekanik, dan isolasi gamet.
Baca juga: Mengenal Pola-pola Evolusi
2. Isolasi Pascakawin
Terdiri dari isolasi perkembanan, ketidakmampuan hidup hybrid, dan Hibrid steril, dimana dua spesies yang berbeda dapat melakukan perkawinan namun menghasilkan keturunan yang steril.
- Polipoid
Ini merupakan peristiwa yang menyebabkan perubahan pada keseluruhan set kromosom.
Hukum Hardy Weinberg
Hukum Hardy-Weinberg dapat menjelaskan mekanisme evolusi. Melalui hukum ini, kita dapat mengetahui perubahan frekuensi alel. Dimana dengan mempelajari frekuensi alel dalam suatu populasi kita dapat mengidentifikasi populasi yang mengalami evolusi.
Hukum Hardy-Weinberg menyatakan bahwa perubahan frekuensi gen pada suatu populasi tidak akan mengalami perubahan jika kondisi berikut terpenuhi yaitu : ukuran populasi besar, tidak terjadinya mutasi, tidak terjadinya migrasi/ aliran gen, perkawinan terjadi secara acak, dan tidak terjadi seleksi alam.
Secara matematis hukum Hardy-Weinberg dinyatakan dengan persamaan berikut ini :
P2 + 2pq + q2 = 1
P + q = 1
Keterangan :
p : frekuensi alel dominan q : frekuensi alel resesif
Pola-pola Evolusi
Mekanisme evolusi terjadi mengikuti pola-pola tertentu antara lain :
- Evolusi Divergen, terjadi ketika suatu spesies yang berbeda berkembang dari nenek moyang yang sama.
- Evolusi Konvergen, terjadi ketia dua spesies yang berkerabat jauh memiliki sifat atau karakteristik yang mirip. Hal itu terjadi karena spesies tersebut hidup dalam habitat yang sama sehingga dituntut untuk beradaptasi pada lingkungan yang sama.
- Radiasi Adaptif, terjadi ketika sejumlah anggota populasi tunggal mengalami evolusi divergen secara bersama-sama. Radiasi adaptif merupakan kecenderungan suatu populasi untuk mengalami evolusi dan mengalami perubahan bentuk tubuh sebagai respons adaprif terhadap perubahan kondisi lingkungan yang berbeda.
- Koevolusi, terjadi ketika 2 spesies sama-sama melakukan evolusi dan saling mempengaruhi satu sama lain. biasanya koevolusi terjadi pada dua spesies yang memiliki interkasi dekat secara ekologi.