MATERI BIOLOGI KLS XII PERTEMUAN KE 2 ( KAMIS, 6 AGUSTUS 2020 )
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
1. Faktor Genetik
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen yang baik dan didukung lingkungan yang sesuai akan memperlihatkan pertumbuhan yang baik pula.
2. Faktor Hormon
Hormon berasal dari bahasa Yunani hormalin yang berarti penggiat. Hormon tumbuhan disebut fitohormon.
Fitohormon tersebut, yaitu:
1. Auksin atau AIA (Asam
Indol Asetat)
·
Auksin merupakan senyawa asam
asetat dengan gugusan indol dan derivat-derivatnya.
·
Pertama kali auksin ditemukan
pada ujung koleoptil kecambah gandum (Avena sativa).
·
Pusat pembentukan auksin
adalah ujung koleoptil (ujung tumbuhan).
·
Jika terkena sinar matahari,
auksin akan berubah menjadi senyawa yang menghambat pertumbuhan. Hal inilah
yang menyebabkan batang akan membelok ke arah datangnya cahaya, karena bagian
yang tidak terkena cahaya pertumbuhannya lebih cepat daripada bagian yang
terkena cahaya.
·
Fungsi auksin, yaitu:
1.
Merangsang perpanjangan sel.
2.
Merangsang pembentukan bunga
dan buah.
3.
Merangsang pemanjangan titik
tumbuh.
4.
Mempengaruhi pembengkokan
batang.
5.
Merangsang pembentukan akar
lateral.
6.
Merangsang terjadinya proses
diferensiasi.
2. Gibberellin
·
Gibberellin merupakan hormon
yang pertama kali ditemukan pada jamur Gibberella fujikuroii yang
parasit pada tumbuhan padi. Ditemukan oleh Kuroshawa pada tahun 1926.
· Fungsi gibberellin, yaitu:
1.
Merangsang pembelahan sel
kambium.
2.
Merangsang pembungaan lebih
awal sebelum waktunya.
3.
Merangsang pembentukan buah
tanpa biji (partenokarpi).
4.
Merangsang tanaman tumbuh
sangat cepat sehingga mempunyai ukuran raksasa.
3. Sitokinin
·
Sitokinin merupakan kumpulan
senyawa yang fungsinya mirip satu sama lain.
· Fungsi sitokinin yaitu:
1.
Merangsang proses pembelahan
sel.
2.
Menunda pengguguran daun,
bunga, dan buah.
3.
Mempengaruhi pertumbuhan
tunas dan akar.
4.
Meningkatkan daya resistensi
terhadap pengaruh yang merugikan, seperti suhu rendah, infeksi virus, pembunuh
gulma, dan radiasi.
5.
Menghambat (menahan)
menguningnya daun dengan jalan membuat kandungan protein dan klorofil yang
seimbang dalam daun (senescens).
4. Gas Etilen
·
Gas etilen merupakan hormon
tumbuh yang dalam keadaan normal berbentuk gas.
· Fungsi gas etilen, yaitu:
1.
Membantu memecahkan dormansi
pada tanaman, misalnya pada ubi dan kentang.
2.
Mendukung pematangan buah.
3.
Mendukung terjadinya abscission (pelapukan)
pada daun.
4.
Mendukung proses pembungaan.
5.
Menghambat pemanjangan akar
pada beberapa spesies tanaman dan dapat menstimulasi pemanjangan batang.
6.
Menstimulasi perkecambahan.
7.
Mendukung terbentuknya
bulu-bulu akar.
5. Asam Absisat (ABA)
·
Asam absisat merupakan hormon
tumbuh yang hampir selalu menghambat pertumbuhan, baik dalam bentuk menurunkan
kecepatan maupun menghentikan pembelahan dan pemanjangan sel bersama-sama.
·
Fungsi asam absisat, yaitu:
a. Menghambat perkecambahan biji.
b. Mempengaruhi pembungaan tanaman.
c. Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.
d. Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan
dormansi.
6. Kalin
·
Kalin merupakan hormon yang
mempengaruhi pembentukan organ.
· Berdasarkan organ yang dipengaruhinya, kalin dibedakan atas:
1.
Rhizokalin, mempengaruhi
pembentukan akar.
2.
Kaulokalin, mempengaruhi
pembentukan batang.
3.
Filokalin, mempengaruhi
pembentukan daun.
4.
Antokalin, mempengaruhi
pembentukan bunga.
7. Asam Traumalin
·
Asam traumalin disebut
sebagai hormon luka/kambium karena hormon ini berperan apabila tumbuhan mengalami
kerusakan jaringan.
·
Jika terluka, tumbuhan akan
merangsang sel-sel di daerah luka menjadi bersifat meristem lagi sehingga mampu
mengadakan pembelahan sel untuk menutup luka tersebut. Kemampuan itu disebut
restitusi atau regenerasi.
·
Peristiwa ini dapat terjadi
karena adanya asam traumalin (asam traumalat).
Perlu Anda ketahui selain hormon, vitamin dapat
berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan, misalnya vitamin B12, vitamin
B1, Vitamin B6, vitamin C (asam askorbat). Vitamin-vitamin tersebut berfungsi
dalam proses pembentukan hormon dan berfungsi sebagai koenzim.
a. Nutrisi
· Nutrisi terdiri atas
unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber energi dan sumber materi
untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan.
· Nutrisi umumnya diambil dari
dalam tanah dalam bentuk ion dan kation, sebagian lagi diambil dari udara.
· Unsur-unsur yang dibutuhkan
dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro (C, H, O, N, P, K, S, Ca, Fe, Mg).
· Adapun unsur-unsur yang
dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl).
Jika salah satu kebutuhan unsur-unsur tersebut tidak terpenuhi, akan
mengakibatkan kekurangan unsur yang disebut defisiensi.
· Defisiensi mengakibatkan
pertumbuhan menjadi terhambat.
b. Air
· Kekurangan air pada tanah
menyebabkan terhambatnya proses osmosis. Proses osmosis akan terhenti atau
berbalik arah yang berakibat keluarnya materi-materi dari protoplasma sel-sel
tumbuhan, sehingga tanaman kering dan mati.
· Fungsi air antara lain:
1.
Untuk fotosintesis.
2.
Mengaktifkan reaksi-reaksi
enzim atau sebagai medium reaksi enzimatis
3.
Membantu proses perkecambahan
biji.
4.
Menjaga (mempertahankan
kelembapan).
5.
Untuk transpirasi.
6.
Meningkatkan tekanan turgor
sehingga merangsang pembelahan sel.
7.
Menghilangkan asam absisi.
8.
Sebagai pelarut, air juga
memengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara tidak langsung memengaruhi
laju metabolisme.
c. Cahaya
· Cahaya mutlak diperlukan
dalam proses fotosintesis.
· Cahaya secara langsung
berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara
langsung dapat diamati dengan membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan
gelap dan terang.
· Pada keadaan gelap,
pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang ditandai dengan
pertumbuhan yang abnormal (lebih panjang), pucat, daun tidak berkembang, dan
batang tidak kukuh.
· Sebaliknya, dalam keadaan
terang tumbuhan lebih pendek, batang kukuh, daun berkembang sempurna dan
berwarna hijau.
·
Dalam fotosintesis, cahaya
berpengaruh langsung terhadap ketersediaan makanan.
·
Tumbuhan yang tidak terkena
cahaya tidak dapat membentuk klorofil, sehingga daun menjadi pucat.
·
Panjang penyinaran mempunyai
pengaruh yang spesifik terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
·
Panjang periode cahaya harian
disebut fotoperiode, sedangkan reaksi tumbuhan terhadapfotoperiode yang
berbeda panjangnya disebut fotoperiodisme.
·
Berdasarkan persyaratan
panjang hari untuk pembungaan, sebagian besar tumbuhan dibagi menjadi tiga
kelompok utama, yaitu:
a. Tumbuhan berhari pendek
(short day plant)
Berbunga jika panjang hari kurang dari periode
kritis tertentu, misalnya kastuba (Euphorbia pulcherima), ubi jalar (Ipomoea
batatas), nanas (Ananas commosus), dan padi (Oryza sativa).
Panjang hari harus kurang dari 11 hingga 15 jam agar pembungaan terjadi.
b. Tumbuhan hari panjang
(long day plant)
Berbunga jika panjang hari lebih dari periode
kritis tertentu, misalnya tanaman jarak (Rhicinus communis) dan kentang
(Solanum tuberosum). Panjang hari harus lebih dari 12 hingga 14 jam agar
pembungaan terjadi.
c. Tumbuhan hari netral (day-neutral
plant).
Berbunga tidak tergantung pada panjang hari, dapat
menghasilkan bunga kapan saja dalam setahun, misalnya jagung (Zea mays).
d. Suhu
·
Suhu berpengaruh terhadap
fisiologi tumbuhan, antara lain memengaruhi kerja enzim.
·
Suhu yang terlalu tinggi atau
terlalu rendah akan menghambat proses pertumbuhan.
·
Fotosintesis pada tumbuhan
biasanya terjadi di daun, batang, atau bagian lain tanaman.
·
Suhu optimum (15°C hingga
30°C) merupakan suhu yang paling baik untuk pertumbuhan.
·
Suhu minimum (± 10°C) merupakan
suhu terendah di mana tumbuhan masih dapat tumbuh.
·
Suhu maksimum (30°C hingga
38°C) merupakan suhu tertinggi dimana tumbuhan masih dapat tumbuh.
e. Kelembapan
·
Kelembapan ada kaitannya
dengan laju transpirasi melalui daun karena transpirasi akan terkait dengan
laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut.
·
Bila kondisi lembap dapat
dipertahankan maka banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang
diuapkan.
·
Kondisi ini mendukung
aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum
dan tumbuh bertambah besar.
·
Pada kondisi ini, faktor
kehilangan air sangat kecil karena transpirasi yang kurang.
·
Adapun untuk mengatasi
kelebihan air, tumbuhan beradaptasi dengan memiliki permukaan helaian daun yang
lebar.
·
Oksigen
· Untuk pemecahan senyawa bermolekul besar (saat respirasi) agar menghasilkan energi yang diperlukan pada proses pertumbuhan dan perkembangannya
HUBUNGAN AUKSIN DENGAN BEBERAPA PROSES FISIOLOGI
Secara fisiologis fitohormon berpengaruh terhadap berbagai proses
Proses pengembangan sel
Heteroauksin yang dihasilkan di bagian ujung memengaruhi sintesis enzim tertentu yang kelak akan diteruskan menuju dinding sel dan menyebabkan dinding sel menjadi elastis. Dengan adanya sifat elastis tersebut, dinding
Fototropisme
Yaitu peristiwa pergerakan tumbuhan kearah datang nya cahaya. Cholodny dan Went menjelaskan bahwa cahaya menyebabkan terjadinya pemindahan auksin secara lateral dari bagian yang terkena cahaya menuju bagian yang tidak terkena cahaya. Dengan demikian, jumlah auksin di bagian yang gelap akan lebih banyak daripada di bagian yang terang.
Geotropisme
Adalah pengaruh gravitasi bumi terhadap pertumbuhan yang terdiri atas : geotropisme positif (gerak akar yang mengarah ke pusat bumi) dan geotropism negative (menjauhi pusat bumi).
Auksin dan pembentukan akar
Pemakaian berbagai macam fitohormon pada stek
daun, batang dan akar dapat merangsang pertumbuhan akar, seperti auksin Indole
Butirat, dan asam Naftalena Asetat.
Partenokarpi
Adalah pembentukan buah tanpa terjadi pembuahan
sehingga menghasilkan buah tanpa biji, Bunga akan secara alami
memproduksi hormon tumbuhan,
yang diperlukan untuk mengawali proses pembentukan buah. Seperti yang terjadi
pada pisang, anggur tak berbiji, semangka tanpa biji, jeruk tanpa biji.
Apikal dominan
Merupakan suatu gejala bahwa selama pucuk batang (tunas terminal) masih ada, pertumbuhan tunas samping (tunas lateral) akan terhambat. Kalau tunas terminal dihilangkan, tunas ketiak daun akan segera tumbuh. Pengaruh tunas pucuk (terminal) yang menekan tunas lateral disebut apikal domina Peluruhan
Peluruhan merupakan suatu proses alami yang
terjadi pada bagian tumbuhan, seperti pada daun, buah, dan bunga. Peluruhan
akan berlangsung karena terbentuknya suatu lapisan melintang yang sel-sel
parenkimnya terpisah karena proses penuaan. Lapisan tersebut dinamakan lapisan
peluruh pada tangkai daun, bunga dan buah. Jika helaian daun dipotong, tangkai
daun akan meluruh karena hilangnya persediaan auksin pada daun. Akan tetapi,
jika diberi auksin, peluruhan dapat dihambat.
KERJAKAN TUGAS MELALUI LINK DIBAWAH INI !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar