Rabu, 14 Juli 2021

 

 SEL ( Pertemuan I 15 Juli 2021 )

Apa Saja Komponen Kimiawi dalam Sebuah Sel?

kalian pernah berandai-andai nggak, sih, tubuh kita ini tersusun dari apa saja, ya? Eh, tubuh kita ini tersusun dari banyak komponen, lho, nggak cuma lemak saja seperti yang dikira banyak orang selama ini. Salah satu komponen yang menyusun tubuh kita adalah Sel. Eits, ini bukan group band favorit kalian yang dari Jogja itu, ya! Hahaha. Di dalam setiap sel yang menyusun tubuh kita, ada komponen kimiawi yang berperan penting, lho. Apa saja komponen kimiawi dalam sebuah sel? Yuk, cari tahu jawabannya! 

Squad, tahukah kamu, ternyata ada 2 jenis komponen kimiawi dalam sebuah sel, lho! Komponen tersebut adalah komponen organik dan komponen anorganik. Wah, ada banyak nih kayaknya? Hehehe emang banyak, Squad. Tapi gak usah khawatir! Akan dibahas satu-satu ya. Apa saja sih yang menyusun baik komponen organik dan komponen anorganik tersebut? 


Komponen Organik

Sesuai dengan gambar di atas, komponen organik terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, dan asam nukleat. Kira-kira, masing-masing dari mereka perannya seperti apa, ya? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini! 

Karbohidrat

Ketika kalian mendengar kata karbohidrat, yang terbayang pertama kali pasti makanan seperti mie, nasi, atau kentang, kan? Nah, karbohidrat dalam sel, bentuknya nggak kayak gitu, lho, Karbohidrat sendiri terdiri atas unsur C, H dan O dengan rumus empiris Cn(H2O)n. Dalam sebuah sel, karbohidrat berfungsi sebagai pembentuk struktur sel, komponen penyusun DNA, serta untuk menghasilkan energi. Oh iya, berdasarkan gugus gulanya, karbohidrat dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu monosakarida (1 gugus gula)disakarida (2 gugus gula) dan polisakarida (lebih dari 2 gugus gula). Jangan sampai lupa, ya! 

Baca Juga: Cara Termudah untuk Sehat Hari Ini

Protein

Komponen organik sel yang kedua adalah protein. Kalau dengar kata protein, pasti ingat telur kan? Tapi dalam konteks ini, kita nggak membahas tentang telur, ya! Protein disusun oleh asam amino dan berperan sebagai salah satu penyusun membran sel, membantu transport substansi tertentu, dan mempercepat reaksi kimia dalam sel. Reaksi kimia tersebut terjadi dalam bentuk protein fungsional, yaitu enzim.

Lemak

Lemak juga turut berperan dalam sebuah sel, lho! Lemak tersusun oleh asam lemak dan gliserol. Lemak berfungsi sebagai komponen utama penyusun membran plasma.

Asam Nukleat

Dalam sebuah sel, asam nukleat tersusun oleh nukleotida. Ternyata, asam nukleat terdiri dari DNA dan RNA. Asam nukleat itu sendiri berperan dalam mengatur pewarisan sifat dan sintesis protein. Wah, jadi ini dia nih, yang berperan di balik proses pewarisan sifat kita! 

Komponen Anorganik

Setelah sebelumnya membahas tentang komponen organik, sekarang kita lanjut ke komponen anorganik, ya! Masih ingat nggak, ada komponen anorganik apa saja? Yap, ada air, vitamin, dan mineral. Kuy, kita bahas satu persatu! 

Air

Komponen anorganik pertama adalah air. Tahukah kamu, air merupakan komponen kimiawi sel yang komposisinya paling banyak. Fungsi air dalam sel adalah sebagai pelarut bahan organik dan anorganik serta mempercepat reaksi biologi dalam sel. 

Vitamin

Dalam sel, vitamin berperan sebagai katalisator yang berfungsi untuk mempercepat reaksi kimia dalam sel. Macam-macam vitamin diantaranya adalah A, D, E, K, B dan C. Ada yang ingat fungsi dari masing-masing vitamin tersebut? 

Mineral

Komponen anorganik yang terakhir adalah mineral. Mineral berperan dalam aktivitas metabolism sel , pengatur kerja enzim serta memelihara tekanan osmosis sel. Wah, banyak juga ya, tugasnya mineral! 

 Membran Sel (Membran Plasma)
     Membran sel merupakan bagian terluar dari sel. Fungsinya antara lain sebagai berikut.

  • Mengontrol atau mengendalikan pertukaran zat antara sitoplasma dengan lingkungannya.
  • Menjadi tempat reaksi, seperti reaksi terhadap cahaya matahari dan reaksi oksida dalam respirasi.
  • Sebagai reseptor atau penerima rangsang dari luar, seperti hormon dan bahan kimia lainnya, baik zat tersebut berasal dari lingkungan luar sel ataupun bagian lain dari dalam sel itu sendiri.
  • Sebagai pelindung sel agar isi sel tidak keluar meninggalkan sel.
  • Mengontrol zat-zat yang akan masuk maupun yang akan keluar meninggalkan sitoplasma.



     Membran sel tersusun atas lipid, protein, dan karbohidrat. Lipidnya terutama berupa fospolipid yang merupakan molekul-molekul amfifilik artinya setiap molekul mengandung "kepala" hidrofilik dan "ekor" hidrofobik. Membran sel dapat berfungsi sebagai pelindung sel dengan membentuk lapisan ganda fosfolipid dimana kepala hidrpfilik menghadap ke arah air pada setiap sisi, sedangkan ekor hidrofobik terlindung dari sentuhan air.
     Membran memiliki dua jenis protein, yaitu protein integral dan periferal. Protein integral yang menembus di antara lapisan fosfolipid, berfungsi sebagai transpor yang membawa zat-zat terlarut yang dibutuhkan sel. Sementara, protein poriferal menempel di lapisan fosfolipid.
     Pada bagian sel yang menghadap keluar sel, terdapat karbohidrat yang melekat pada protein atau bagian kepala fosfolipid. Karbohidrat yang berikatan dengan protein disebut glikoprotein, sedangkan yang berikatan dengan fosfolipid disebut glikopid. Membran sel secara aktif menentukan zat-zat mana yang dapat dilaluinya dan sekaligus menahan zat mana yang tidak dapat dilaluinya. Berdasarkan kenyataan ini, para ilmuwan menyebutnya sebagai membran yang bersifat diferensial semipermeabel atau selektif permeable. Dengan cara inilah membran sel berusaha mempertahankan bentuk dan reaksi-reaksi kimia dalam sel agar dapat berjalan terus.



B. Sitplasma
     Sitplasma adalah cairan beserta zat-zat terlarut yang mengisi ruangan di dalam sel dan dibatasi oleh membran sel. Sitoplasma merupakan sistem koloid yang amat dinamis dan senantiasa bergerak. Cairan yang mengisi organel dikenal dengan sitosol.
     Di dalam sitoplasma maupun sitosol terlalu senyawa organik yang utama untuk kehidupan, ion-ion gas, molekul-molekul kecil seperti garam, asam lemak, asam amino, gula nukleotida, vitamin, serta protein dan RNA yang membetuk larutan koloid. Larutan koloid tersebut mengakibatkan sitoplasma senantiasa bergerak secara acak, yang dikenal dengan Gerak Brown. Gerak acak ini dipengaruhi oleh muatan listrik ion-ion (elektroforesis).
     Larutan koloid dapat mengalami perubahan dari fase sol ke fase gel dan sebaliknya. Sitosol juga merupakan tempat berlangsungnya metabolisme tertentu, seperti glikolisis atau pemecahan glukosa, sintesis protein, sintesis asam lemak, dan lain-lain. Berbagi proses tersebut dilakukan oleh berbagai organel yang membentuk suspensi di dalam sitoplasma.

C. Organel
     Untuk melaksanakan berbagai fungsi hidup, sel dilengkapi berbagai organel, seperti nukleus, mitokondria, ribosom, lisosom, plastida, retikulum endoplasma, badan golgi, dan badan mikro.
1. Nukleus

    Nukleus merupakan organel sel terbesar yang mengandung informasi genetik berupa DNA, dan berbentuk bulat hingga oval bergantung jenis selnya. Nukles adalah organel yang amat vital bagi kehidupan, yaitu mengendalikan seluruh kegiatan sel. Beberapa bagian penting dari nukleus, yaitu:

  • Membran Inti, membran inti terdiri atas dua lapis yang berfungsi sebagai pembungkus sekaligus sebagai pelindung inti. Membran luarnya mempunyai hubungan langsung dengan Retikulum Endoplasma. Pada membran inti terdapat pori-pori yang memungkinkan terjadinya pertukaran zat antara membran inti dengan sitoplasma. Pada  organisme eukariotik, kecuali sel darah merah mamalia dewasa dan sel floem, nukleusnya terlindung oleh membran inti.
  • Nukleoplasma, nukleoplasma merupakan cairan inti berbentuk gel yang kaya akan ion-ion, protein, enzim, nukleotida, dan benang-benang kromatin. Benang-benang kromatin yang memendek, menebal, dan mudah menyerap zat warna disebut kromosom. Di dalam kromosom tersimpan untaian DNA yang terikat pada protein dasar yang dikenal dengan histon.
  • Nukleolus, bagian ini tersusun atas kumpulan gen-gen yang memberikan kode RNA ribosom. Sebagai penkode RNA ribosom, struktur ini berfungsi untuk merangkai subunit-subunit penyusun ribosom.



2. Retikulum Endoplasma
    Retikulum endoplasma merupakan sistem membran kompleks yang tersusun tidak beraturan membentuk jaring-jaring kerja (retikulum), yang terdapat dalam sitoplasma sel eukariotik. Organel ini bertindak sebagi saluran dalam sitoplasma yang menghubungkan nukleus.
     Retikulum endoplasma dibedakan menjadi dua, yakni RE kasar dan RE halus. RE kasar memiliki ribosom pada permukaannya sehingga berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Sementara, RE halus berfungsi sebagai tempat sintesis lipid. Selain itu, keduanya juga berperan dalam transportasi senyawa kimia yang diperlukan untuk metabolisme sel.

3. Ribosom
    Ribosom merupakan organel kecil di dalam sel dengan diameter lebih kurang 20nm. Ribosom terdapat bebas di dalam sitoplasma maupun melekat pada membran RE ketika proses sintesis protein sedang berlangsung. Jika proses sintesis protein tidak sedang berlangsung ribosom dalam bentuk subunit kecil dan besar.

4. Sentriol
    Organel ini terdiri atas sepasang badan berbentuk tabung (silinder) dan merupakan suatu kesatuan yang disebut sentrosom. Sentriol mengandung mikrotubul yang terdiri atas sembilan triplet, terletak di dekat nukleus. Sentriol ini berperan dalam proses pembelahan sel dengan membentu benang spindel.

5. Badan Golgi
    Organel ini membentuk struktur seperti jala yang kompleks. Jumlahnya menonjol pada sel kelenjar. Badan Golgi berfungsi untuk:

  • Mengangkat dan mengubah secara kimia materi-materi yang terdapat di dalamnya.
  • Menghasilkan lendir, lilin pada tanaman perca, dan sekresi yang bersifat lengket.
  • Kadang-kadang untuk transpor lemak.
  • Sekresi protein, glikoprotein, karbohidrat, dan lemak.
  • Membentuk Lisosom.
  • Membentuk enzim-enzim pencernaan yang belum aktif (zimogen, koenzim, dan lain-lain).


     Di dalam badan golgi, protein dari RE diikatkan dengan karbohidrat rantai pendek membentuk glikoprotein.  Struktur badan golgi bervariasi, yaitu mulai dari yang bentuknya tidak jelas hingga berbentuk jaring-jaring atau jala. Pada sel tumbuhan, badan golgi sering disebut diktiosom.

6. Lisosom
    Lisosom adalah organel sel berbentuk kantong agak bulat dan dibatasi oleh sistem membran tunggal. Organel ini terdapat pada hampir semua sel eukariotik, terutama pada sel-sel hewan yang memiliki kegiatan fagositik. Lisosom mengandung banyak enzim pencerna hidrolitik, seperti protease, nuklease, Lipase, dan fosfatase yang dibentuk oleh RE kasar. Selanjutnya enzim-enzim tersebut dikirim ke dalam badan golgi. Lisosom berfungsi untuk:

  • Mencerna materi yang diambil secara endositosis.
  • Autofagi, yaitu penghancuran struktur-struktur yang tidak dikehendaki dalam sel.
  • Eksositosis, yaitu pembebasan enzim ke luar sel.
  • Autolisis, yaitu penghancuran diri sel dengan cara membebaskan semua isi lisosom dalam sel.



 7. Mitokondria
     Mitokondria merupakan organel sel yang berbentu seperti sosis dan strukturnya sangat kompleks, terdapat pada semua sel eukariotik aerobik. Organel ini merupakan tempat berlangsungnya respirasi aerobik dalam sel. Mitokondria terlindung oleh membran ganda. Membran dalamnya berlekuk-lekuk disebut krista, berfungsi untuk memperluas permukaan.

8. Kloroplas
    Kloroplas adalah plastida yang mengandung pigmen hijau, kuning, atau merah. Fungsinya sebagai penyelenggara fotosintesis. Di dalam kloroplas terdapat pigmen-pigmen fotosintetik yang terletak pada sistem membran dan bertebaran pada seluruh bahan dasar yang disebut stroma. Peran pigmen fotosintetik pada tumbuhan tinggi adalah untuk menyerap energi cahaya dan kemudian mengubahnya menjadi energi kimia.

9. Badan Mikro (Peroksisom dan Glioksisom)
    Badan mikro diselubungi oleh membran tunggal yang berisi enzim katalase dan oksidase. Organel ini berukuran sebesar lisosom dan memiliki dua tipe, yaitu peroksisom dan glioksisom.

  • Peroksisom senantiasa berasosiasi dengan organel lain serta banyak mengandung enzim katalase dan oksidase. Pada hewan, peroksisom terkurung di dalam sel-sel hati dan ginjal. Sementara pada tumbuhan terdapat dalam berbagai tipe sel. Peroksisom berperan dalam oksidasi substrat, metabolisme lemak menjadi karbohidrat, dan perubahan purin dalam sel.
  • Glioksisom terdapat pada sel tumbuhan. Fungsinya adalah untuk mengoksidasi asam lemak menjadi gula yang berguna untuk pertumbuhan tanaman.


KERJAKAN LATIHAN MELALUI LINK DIBAWAH INI !

           Tugas Biologi - Materi Sel






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI BIOLOGI KELAS XII( KAMIS 24 FEBRUARI 2022 )  Mengenal Mekanisme Evolusi Makhluk hidup yang ada di bumi ini akan mengalami perubahan s...